2023 Rampung, Tol Siantar Potensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

PORTALSWARA.COM, Siantar – Proses pengerjaan Tol Tebingtinggi ke Pematangsiantar dijadwalkan akan selesai tahun 2023. Dan ini menjadi potensi besar guna mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar dari sektor pariwisata dan UMKM.

Menurut Asisten Administrasi Umum Pemko Pematangsiantar, Pardamean Silaen, dengan beroperasinya tol tersebut, Pemko Pematangsiantar akan menggenjot potensi pariwisata agar dapat dikunjungi masyarakat dari luar Kota Pematangsiantar.

“Dan setelah jalan tolnya selesai, kita tidak ingin kota Pematangsiantar hanya sebagai daerah lintasan saja. Kita berusaha wisatawan juga menginap satu atau dua malam di sini,” jelas Perdamean, saat menerima kunjungan Dinas Kominfo Sumut dan Forum Wartawan Unit Pemprov Sumut, di Balai Kota Pematangsiantar, baru-baru ini.

Guna mendorong potensi pariwisata di Kota Pematangsiantar, Perdamean menjelaskan, pihaknya akan membenahi secara perlahan sumber daya manusia, terutama dalam peningkatan kesadaran dan pembenahan mental masyarakat tentang menerima wisatawan.

“Pematangsiantar tidak ingin Siantar hanya jadi daerah transit saja sebagai lintasan ke objek wisata Danau Toba,” kata Perdamean.

Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah pejabat Pemko Pematangsiantar yakni, Kadis Kominfo Johannes Sihombing, Kabid Kesmas Dinkes Anna Rosita Saragih dan Kabid Keluarga Sejahtera Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Solijon Nainggolan.

Sedangkan dari Forum Wartawan Unit Pemprov Sumut hadir Ketua Khairul Muslim diwakili Sekretaris Irwan Ginting dan Plt Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus diwakili Kabid PIP Dinas Kominfo Sumut, Iwan Sutani Siregar.

Lebih lanjut, Perdamean mencontohkan bagaimana majunya sektor wisata di Kota Yogyakarta. Padahal objek wisata utamnya adalah Candi Borobudur, yang berada di luar Kota Yogyakarta. Tapi para wisatawan tetap menginap di Yogyakarta.

“‘Begitu pula di sini. Kita ingin, walaupun
objek wisata utamanya Danau Toba yang berada di Kab.Simalungun, tapi kita ingin wisatawan menginap satu atau dua hari di Pematangsiantar,” jelas Perdamean.

Baca Juga :  Prihatin Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat, Hasyim: Perlu Edukasi

Untuk mewujudkan itu, Perdamean mengungkapkan, perlu dilakukan program pendukung. Yang paling utama adalah mengubah mental masyarakat, agar siap menerima tamu. Karena harus diakui, masyarakat Pematangsiantar selama ini belum terbiasa melayani tamu.

”Artinya masyarakat harus kita didik untuk bersikap ramah hingga membuat m wisatawan merasa nyaman,” tutur Perdamean.

Selain mengubah mental masyarakat, kata Perdamean, Pemko Pematangsiantar juga akan melakukan penataan terhadap pelaku ekonomi. Mulai dari pencantuman harga, sampai kepada kejelasan produk yang diperdagangkan. Terutama kejelasan tentang halal atau tidaknya produk. Sehingga konsumen marasa nyaman berbelanja.

Menurut Perdamean, sama dengan kota-kota lainnya, tentunya Kota Pematangsiantar juga menjadikan aneka kulinernya sebagai produk unggulan. Katanya, bisa saja jenis makanan dan minuman yang disajikan sama dengan di daerah lain, tapi tentu, cita rasanya berbeda dengan yang ada di Pematangsiantar.

“Dan di sini ada destinasi menarik yang tidak ada di daerah lain. Yakni kepada wisatawan akan kita perlihatkan beca unik khas Pematangsiantar. Yakni beca bermotor jenis BSA,” ucap Perdamean. (psc/sugi)