PORTALSWARA.COM — Rumah sekaligus bengkel di Jalan Jamin Ginting terbakar. Akibatnya, 3 penghuni rumah tewas diamuk sijagomerah. Peristiwa kebakaran maut tersebut terjadi di Kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (26/11/2022).
Korban jiwa tiga orang penghuni rumah tersebut, seorang ibu dan dua anaknya.
Menurut Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan, Albion Sidauruk, api muncul dari dalam rumah yang dijadikan usaha bengkel dan toko kelontong.
Dalam kondisi panik, korban dan kedua anaknya berusaha menyelamatkan diri. Karena bagian depan rumah dipasang jerjak besi, korban lantas menyelamatkan diri ke kamar mandi.
“Yang terbakar rumah sekalian bengkel, ada usaha jualan (bagian depan rumah), semuanya dikerengkeng pakai jerjak besi. Dari depan terkunci, karena mereka gak bisa ke depan mereka langsung ke kamar mandi,” kata Albion.
Saat korban dan kedua anaknya lari ke kamar mandi, kepulan asap tebal memenuhi kamar mandi.
“Mereka lari ke kamar mandi, kamar mandi itu tidak terbakar tapi kan asap. Mereka gak ada luka bakar sedikitpun, gagal bernafas,” ujarnya.
“Kita gak tahu asap apa aja di rumah itu, apalagi itu bengkel, ada ban, ada solar, ada karet itu kan berbahaya,” sambungnya.
Kebakaran ini merenggut tiga orang korban jiwa. Ketiganya meninggal karena asap.
Kadis DP2K Kota Medan mengimbau masyarakat bila terjadi kebakaran secepat mungkin meninggalkan rumah.
“Kita mengimbau kalau terjadi kebakaran mohon meninggalkan rumah secepatnya karena bahaya, gangguan pernafasan akibat asap,” pungkasnya.
Amatan di lapangan, selain rumah yang ditempati Riko Manurung, bengkel sepeda motor yang dikelolanya di sebelah rumah juga ikut dilalap si jago merah. Barang-barang seisi bengkel, termasuk satu unit sepeda motor hanya tinggal kerangka saja.
Korban tewas masing-masing, Sesrada Manurung (25), Marintan Syahnas Br Manurung (7) dan Damian Klement Manurung (1).
Kapolsek Medan Tuntungan melalui Kanit Reskrim Ipda Elia Karokaro ketika dikonfirmasi mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran yang merenggut korban jiwa itu masih lidik.
“Dari data yang kita terima, saat kebakaran itu terjadi para korban sudah kebingungan dan tak bisa berlari melalui pintu depan, karena kobaran api cukup besar, sedangkan pintu belakang tidak ada. Akhirnya, adik korban atas nama Sesrada Manurung mengajak ketiga anak Riko Manurung untuk berlindung di dalam kamar mandi, namun hanya satu saja yang berhasil selamat sedangkan tiga lainnya meninggal dunia,” ujar Ipda Elia.
Untuk memudahkan penyidikan, petugas polisi memasang garis polisi (line police) di rumah yang terbakar tersebut. (psc)