PORTALSWARA.COM, Medan – Besok 10 Nopember 2022 merupakan Hari Pahlawan. Ayo mengenal nama Pahlawan Nasional asal Sumatera Utara (Sumut).
Pahlawan – pahlawan nasional yang berasal dari Sumut in, tentunya memiliki peran yang cukup besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.
Maka, jelang Hari Pahlawan 10 November 2022 sudah sepantasnya jasa-jasa para pahlawan nasional dalam meraih kemerdekaan dikenang. Berikut beberapa di antaranya.
1. Sisingamangaradja XII
Ia merupakan pemimpin legendaris masyarakat Batak bermarga Sinambela ini mempunyai gelar Patuan Bosar Ompu Pulo Batu.
Beliau naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. Penobatannya sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatera Utara.
Di sini Belanda berusaha menanamkan monopoli atas perdagangan di Bakkara. Hal ini memicu Perang Batak yang dipimpin oleh Sisingamangaraja XII hingga puluhan tahun lamanya.
Setelah Bakkara dikuasai Belanda, beliau masih memimpin perang gerilya sampai akhirnya beliau gugur ditembak Belanda di Dairi beserta ketiga putra-putrinya.
Kemudian, ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1961.
2. Dr. Ferdinand Lumban Tobing (F. L. Tobing)
Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1962. Beliau pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dirinya juga pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Hubungan Antar Daerah, Menteri Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan (pejabat sementara).
Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Namanya sekarang diabadikan menjadi nama bandara di Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. K H Zainul Arifin
Pada tahun 1955 itu pula Zainul berangkat haji untuk pertama dan terakhir kali ke Tanah Suci bersama Presiden Soekarno. Di sana ia dihadiahi sebilah pedang berlapis emas oleh Raja Arab Saudi, Raja Saudi.
Beliau Wafat tertembak peluru saat shalat Idul Adha (14-05-1962) di barisan terdepan bersama Soekarno, yang diarahkan seorang pemberontak DI/TII dalam percobaannya membunuh presiden.
Zainul Arifin akhirnya wafat 2 Maret 1963 setelah menderita luka bekas tembakan dibahunya selama sepuluh bulan.
Semasa hidupnya ia cukup aktif dalam organisasi. Ia kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1963.
4. Mayjen TNI Anm. D. I. Pandjaitan
Pahlawan nasional selanjutnya yakni DI Panjaitan, ia merupakan pahlawan revolusi yang menjadi korban gerakan G30S PKI.
Ia kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1965.
5. Tengku Amir Hamzah
Ia merupakan seorang sastrawan. Ia banyak menghasilkan karya-karya sastra.
Secara keseluruhan ada sekitar 160 karya Amir yang berhasil dicatat, seperti 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli dan 1 prosa terjemahan.
Ia ditetapkan sebagai pahlwan nasional pada tahun 1975.
6. H Adam Malik
H Adam Malik banyak mengemban jabatan penting, seperti Menteri Luar Negeri pada tajun 1971, terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26.
Lalu, ia juga merupakan pelopor berdirinya Kantor Berita Antara.
Untuk mengenang perjuangan beliau, dibangun sebuah museum di Jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.
Ia sendiri ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1998.
7. Jenderal Besar TNI AH Nasution
AH Nasution merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.
Pada saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan RI.
Ia juga menjabat sebagai Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Sebagai seorang pakar militer, AH Nasution sangat dikenal sebagai ahli perang gerilya.
Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point Amerika Serikat.
Ia ditetapkan sebagai pahlwan nasional pada tahun 2002.
8. Kiras Bangun (Garamata)
Lahir: Kampung Batu Karang, Karo, 1852. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2005.
9. Tahi Bonar Simatupang (TB Simatupang)
TB Simatupang merupakan salah satu tokoh penting. Ia pernah menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang R. I. (1948-1949)
Kemudian, Kepala Staf Angkatan Perang R. I. (1950-1954), penasehat Militer di Departemen Pertahanan R. (1954-1959)
Namun, ia mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas aktifnya di kemiliteran karena perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno.
Ia juga tercatat aktif dalam kegiatan keagamaan. Dirinya aktif menyumbangkan pemikiran-pemikirannya tentang peranan Gereja di dalam masyarakat.
TB Simatupang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2013.
10. Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting
Beliau tokoh dari Sumatera Utara dan pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan Hindia Belanda, juga seorang petinggi TNI yang berhasil menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan pada April 1958.
Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2014.
11. Lafran Pane
Beliau dikenal sebagai tokoh pergerakan pemuda dan memprakarsai pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947.
Ia juga menjadi salah satu tokoh utama penentang pergantian teknologi negara dari pancalisa menjadi komunisme.
Sebagai pelopor pembentukan Ikatan Sarjana Muslimin Indonesia (ISMII) dan juga pelopor pembentukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UGM untuk memenuhi kebutuhan guru pada pendidikan dasar dan menengah.
Sementara penetapan pahlawan nasional diberikan pada tahun 2017.
12. Mr Sutan M Amin Nasution
Ia dikenal sebagai seorang advokat muda yang pandai. Ia juha pernah ditugaskan sebagai Gubernur Muda Sumatera Utara yang Pertama yang meliputi Karesidenan Tapanuli Sumatera Timur dan Aceh.
Ia kemudian ditetapkan sebagai pahlwan nasional pada 2020.
Itulah beberapa daftar nama-nama pahlawan nasional yang berasal dari Sumut yang perlu kamu ketahui. (psc/bs)