PORTALSWARA.COM — Selain kepada keluarga, prosesi sungkeman calon istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono, juga dilakukan ke istri Sultan Hamengkubowono X dan istri Paku Alam X. Erina sungkem ke Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Kanjeng Gusti Bendara Raden Ayu (KGBRAy) Atika Purnomowati.
Sungkeman kepada GKR Hemas dan KGBRAy Atika Purnomowati dilakukan usai Erina sungkem kepada ibundanya, Sofiatun Gudono dan kedua kakaknya Allen Adam Rinaldy Gudono dan Nadya Sofia Gudono.
Berkebaya hijau dipadukan dengan jarik cokelat, tampak bersimpuh Erina sungkem kepada GKR Hemas dan KGBRAy Atika Purnomowati, yang duduk di samping ibunda Erina. Prosesi pernikahan Erina menggunakan adat Yogyakarta.
Langkahan
Sebelumnya Erina juga menjalani prosesi langkahan. Prosesi langkahan ini dilakukan lantaran Erina melangkahi dua kakaknya yang belum menikah.
Prosesi langkahan ini dilakukan usai Erina sungkeman meminta restu ibunda. Erina duduk bersimpuh di bawah dan meminta izin kepada kedua kakaknya, Allen Adam Rinaldy Gudono dan Nadya Sofia Gudono.
“Mohon doa restu dari Mas Allen dan Mbak Nadya semoga pelaksanaan akad nikah Erina dapat berjalan dengan lancara sesuai dengan harapan kita bersama,” kata Erina meminta restu sembari terisak.
Dua kakak Erina pun kemudian memberikan restunya. Mereka mengaku ikhlas dan mendoakan agar pernikahan Erina berjalan lancar.
“Kakak ikhlas lahir batin. Semua itu sudah menjadi suratan bahwa kamu mendapatkan jodoh terlebih dahulu,” kata kakak laki-laki Erina, Allen.
Majang Pasarean
Prosesi langkahan dilakukan Erina usai meminta restu kepada Ibunda dan majang pasaraean. Majang pasarean adalah prosesi menata tempat tidur pengantin perempuan.
Prosesi majang pasarean ini dilakukan Erina bersama ibunda; Istri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas; istri Paku Alam X, GKBRAy Atika Purnomowati, istri Mensesneg Pratikno, Siti Faridah Pratikno, Sutati Muhaimin, Zulaikha Surenggane, dan Nyai Hj Fatimatuz Zahro.
Pasang Bleketepe
Sebelumnya, melansir detikNews, Jumat (9/12/2022), kakak laki-laki dan ibunda Erina juga melakukan prosesi majang tarub dan masang bleketepe. Selain itu, mereka juga memasang tuwuhan yakni pemasangan ‘ubo rampe’ pelengkap prosesi pernikahan. Tuwuhan dipasang di kanan kiri pintu masuk kediaman mempelai.
Usai memasang bleketepe, kakak laki-laki Erina dan ibunya melakukan prosesi cethik geni dan adang sepisan. Di sini, keduanya secara simbolis menanak nasi dan menyalakan api untuk membakar kayu. (psc)