PORTALSWARA.COM, Jakarta — Indonesia dapat suntikan dana senilai 293 juta dollar AS atau setara Rp 4,2 triliun dari Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB). Pendanaan ini untuk meningkatkan pelayanan ibu dan anak di 6 rumah sakit vertikal atau rumah sakit rujukan nasional milik pemerintah Indonesia.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, keenam rumah sakit itu yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, RSUP Dr Sardjito di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, RSUP Prof IGNG Ngoerah di Bali dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar.
Dikatakannya, dengan dukungan Rp4,2 triliun atau 293 juta miliar dollar AS dari IsDB, melengkapi komitmen pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan di Indonesia.
“Proyek tersebut merupakan Proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal, yang sebenarnya telah dimulai sejak 2021 dan akan rampung pada 2026 mendatang,” ujarnya saat Groundbreaking Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Program Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Unit di RSUP Prof IGNG Ngoerah, yang ditayangkan virtual, Kamis (17/11/2022).
Secara khusus, Sri Mulyani berharap dengan dimulainya pembangunan gedung layanan ibu dan anak di RSUP Prof IGNG Ngoerah, yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Indonesia itu, dapat membantu Bali untuk pulih dari pandemi.
Serta dapat membantu banyak ibu dan anak-anak Indonesia agar dapat terlahir dengan sehat, aman, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Tolong jalankan semua proyek ini dengan tata kelola yang baik dan integritas. Sehingga kita bisa membangun fasilitas yang tepat untuk banyak perempuan, ibu dan anak,” kata Sri Mulyani.
Secara rinci, proyek penguatan rumah sakit itu terdiri dari pembangunan 10 fasilitas kesehatan baru dengan total luas permukaan 230.000 meter persegi, penyediaan 952 tempat tidur rumah sakit, dan lebih dari 100 unit perawatan intensif dilengkapi dengan peralatan medis yang maju.
Selain itu, akan ada pelatihan bagi 5.500 petugas rumah sakit termasuk dokter, tenaga kesehatan, hingga tingkat manajer sehingga akan semakin memperkuat kapasitas tanggap darurat kesehatan di Indonesia.
“Proyek 6 rumah sakit ini menargetkan populasi 77 juta orang. Itu berarti lebih dari seperempat penduduk Indonesia,” ucap Presiden IsDB Muhammad Sulaiman Al Jasser.
Lewat pendanaan ini, melansir Kompas.com, Jumat (18/11/2022), diharapkan akan meningkatkan 25 persen fasilitas dan tenaga kesehatan. Proyek ini juga diharapkan mampu menekan 22 perseb angka kematian ibu, 14 persen penurunan angka kematian bayi, dan 10 persen penurunan angka kematian balita.
“Angka-angka ini sangat berarti bagi kita semua,” pungkas Sulaiman. (psc/bs)