PORTALSWARA.COM — Kasus ledakan tambang Sawahlunto yang menewaskan 10 orang dalam penyelidikan polisi. Pihak kepolisian menyelidiki ledakan di lubang tambang batu bara milik perusahaan PT NAL di Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.
Dalam kasus ledakan tambang Sawahlunto tersebut, polisi memeriksa sejumlah saksi, untuk mengetahui penyebab ledakan yang menewaskan 10 orang tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, Iptu Ferlyanto Pratama Marasin, pihaknya menduga ledakan di lubang tambang terjadi karena adanya konsentrasi gas metana di dalam lubang tambang. Dia menyebut akan memeriksa sejumlah saksi setelah proses evakuasi korban selesai.
“Sementara karena ada konsentrasi gas yang tinggi. itu yang masih kami selidiki. Kita akan panggil dan periksa saksi-saksi setelah semua persoalan yang berkaitan dengan evakuasi dan penanganan korban selesai. Saat ini kami masih meminta dan berkoordinasi untuk memeriksa kepala teknik tambang,” kata Ferly, Sabtu (10/12/2022).
Ledakan tambang milik PT NAL bukan pertama kali terjadi. Berdasarkan catatan, pada 2016 ledakan serupa terjadi yang menyebabkan lima korban.
Menurut Ferly, dilansir dari detik.com, Minggu (11/12/2022), pihaknya juga akan mendalami apakah ledakan yang terjadi pada Jumat (9/12/2022) itu sama dengan kasus ledakan yang terjadi pada 2016. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Basarnas, secara total, sampai saat ini sudah ada 14 korban dengan rincian 10 orang meninggal dunia dan 4 lainnya luka-luka.
“Tahun 2016 pernah ada ledakan juga. Tapi saya belum monitor kasusnya saat itu. Nanti akan kita pertanyakan dan dalami juga,” jelas dia. (psc)