PORTALSWARA.COM — Sebulan perhatian publik tersita kasus sekeluarga tewas di rumah Kalideres, Jakarta Barat. Beragam penyakit penyebab satu keluarga tewas di Kalideres. Sehingga kasusnya resmi ditutup.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya akhirnya resmi menghentikan penyidikan kasus dan merilis hasil penemuan mereka Jumat (9/12/2022). Terbukti beragam penyakit penyebab satu keluarga di Kalideres itu tewas.
Fakta-fakta akhir dari kasus kematian misterius keluarga di Kalideres berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (10/12/2022), di antaranya;
– Tidak Ditemukan Unsur Pidana Keempatnya Meninggal Secara Wajar
Polda Metro telah resmi menghentikan penyelidikan kasus ini lantaran tidak ditemukannya unsur pidana di dalamnya. Beragam penyakit penyebab satu keluarga di Kalideres ini tewas.
“Tidak ditemukan ada peristiwa pidana. Tidak ditemukan motif apakah karena bunuh diri, homicide, pencurian dengan kekerasan tidak ditemukan. Oleh karenanya hasil penyelidikan kami, maka kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya,” ujar Hengki dalam konferensi pers, Jumat (9/12).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memastikan kematian empat orang sekeluarga tersebut dalam kondisi wajar. Hanya saja, ia tetap mengakui bahwa, rangkaian kematian para anggota keluarga tersebut memang di luar kewajaran.
– Bukan Kelaparan, Korban Sempat Makan Sebelum Tewas
Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto memastikan dua dari empat korban setidaknya masih mengonsumsi makanan tiga hari sebelum meninggal dunia.
Ade mengatakan hal itu didapati oleh tim dokter forensik saat menganalisa feses dari jasad salah dua korban, yakni jasad sang paman Budiyanto Gunawan (68) dan keponakannya Dian Febbyana (42).
“Kita bisa katakan bahwa Budiyanto dan Dian telah makan setidaknya 3 hari sebelum yang bersangkutan meninggal dunia,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (9/12/2022).
Ia menerangkan, dari hasil analisa tersebut didapati kandungan karbohidrat dan serat di dalamnya.
“Dari hasil analisa di RS Bhayangkara bahwa feses itu mengandung karbohidrat dan serat,” kata dia.
– Tidak Mengarah ke Sekte Tertentu
Pakar sosiologi agama Jamhari menilai satu keluarga yang tewas di Kalideres ini bukanlah penganut sekte tertentu semacam apokaliptik yang sebelumnya sempat ramai diperbincangkan.
“Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik,” ujar Jamhari dalam konferensi persnya, Jumat (9/12).
Menurutnya, ritual keagamaan yang dilakukan oleh korban hanyalah ritual biasa. Seperti ritual-ritual yang mengharapkan kesembuhan atau mengatasi masalah.
– Meninggal Karena Berbagai Penyakit
Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta Asri M Pralebda mengungkap kematian satu keluarga itu disebabkan oleh ragam jenis penyakit.
Ia membeberkan penyebab kematian dari keempat jenazah tersebut, seperti Rudianto yang mengalami sakit saluran cerna hingga Dian yang mengalami gangguan pernapasan kronis.
“Dengan yakin penyebab Rudianto dan Renny merupakan penyakit saluran cerna dan Renny adalah kelainan payudara dan Budianto serangan jantung baru atau akut, dan ibu Dian gangguan pernapasan kronis,” kata Asri.
– Tidak Ada DNA Lain di Rumah Korban
Puslabfor Polri memastikan tidak ada DNA selain milik keempat korban sekeluarga yang tewas di tempat kejadian perkara.
“Kita angkat, kita periksa ke laboratorium forensik, ternyata tidak kita temukan DNA, selain daripada DNA keempat korban tadi,” ujar Kabid Puslabfor Mabes Polri Kombes Wahyu Marsudi dalam konferensi pers, Jumat (9/12/2022).
Hal itu dapat dipastikan usai dilakukan pengambilan sampel DNA di pelbagai sudut rumah para korban mulai dari pintu, jendela, hingga dapur.
Sosok sang paman yang bernama Budyanto Gunawan disebut-sebut juga sudah menyukai hal-hal berbau klenik sejak duduk di bangku SMA.
Ketua Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumawardhani menerangkan dari pelbagai temuan, sosok Budyanto ini memang memiliki kepribadian yang unik.
“Suka hal-hal klenik dan punya guru spiritual sejak SMA. Kecerdasan biasa saja tidak seperti kakaknya,” ujar Reni dalam konferensi pers, Jumat (9/12).
– Alasan Jasad Tidak Dikubur Meski Sudah Meninggal
Ketua Tim Apsifor Reni Kusumawardhani menjelaskan, kondisi keuangan keluarga yang sedikit menjadi salah satu alasan jasad Rudyanto tetap dibiarkan di dalam rumah.
“Rudy ini tidak dimakamkan karena, pertama, situasi keuangan sudah menipis, ini tampak dari barang bukti tabungan dan catatan keluar masuknya dana,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (9/12/2022).
Sementara itu, menurut Reni, alasan dibalik tidak dimakamkannya jasad sang ibunda bernama Renny karena sang anak, Dian mengalami delusi.
Hal inilah yang membuat Dian seakan-akan menampik kenyataan bahwa ibunya telah meninggal sekaligus meneruskan kegiatan merawat jasad ibunya yang seolah-olah masih hidup itu.
– Ditemukan Ayat Perlancar Jodoh
Pakar sosiologi agama Jamhari mengatakan telah menemukan tulisan ayat-ayat Al-Quran yang termuat dalam Surah Yusuf yang kerap diyakini sebagai doa untuk memperlancar jodoh.
“Biasanya dipakai untuk memperlancar jodoh, mencari supaya mendapat karisma, aura supaya memperlancar jodoh,” jelas Jamhari.
Selain itu, ditemukan juga penggalan ayat-ayat Al-Quran yang tertulis di atas secarik kertas dengan disertai minuman semisal jeruk nipis.
“Yang merupakan barang kali itu adalah ramuan obat yang disertai doa untuk penyembuhan dari keluarga tersebut,” tuturnya. (psc)