PORTALSWARA.COM, Jakarta — Kisah dalam salah satu ayat Al-Qur’an surah Al A’raf ayat 203, membuktikan kalau manusia terbaik seperti Nabi Muhammad, ternyata juga pernah diganggu setan. Dan Nabi Muhammad melakukan ini saat setan menyesatkannya.
Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 2 karangan Prof Dr Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, menceritakan, kisah bermula saat Nabi Muhammad SAW belum juga menyampaikan satu ayat yang diwahyukan kepadanya. Karena wahyu untuk Nabi Muhammad SAW terlambat turun.
Para setan pun mengetahui hal ini. Mereka hendak mengambil kesempatan untuk menyesatkan dan melemahkan Nabi Muhammad SAW.
Mereka mencoba menyesatkan Nabi Muhammad SAW agar beliau membuat sendiri ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian mengumpulkannya menjadi kesatuan yang padu tanpa harus menunggu wahyu dari Allah SWT.
“Mengapa kamu tidak menciptakan sendiri ayat-ayat itu, lalu kamu mengumpulkannya?” tanya setan.
Sebaliknya, tidak semudah itu manusia pilihan Allah SWT tersebut dilemahkan.
Nabi Muhammad SAW secara tegas pun menjawab. “Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku tidak mengada-ada atau membuat sesuatu ayat. Aku ini hanyalah rasul,” kata Rasulullah.
Lebih lanjut, dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW menyebut, Al-Qur’an adalah hujjah atau argumen nyata dan Allah SWT, petunjuk, sekaligus rahmat bagi alam semesta. Keterangan ini diabadikan dalam surah Al A’raf ayat 203 yang berbunyi,
وَاِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِاٰيَةٍ قَالُوْا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَاۗ قُلْ اِنَّمَآ اَتَّبِعُ مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ مِنْ رَّبِّيْۗ هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ