Breaking News
6 Peserta UKW PWI Sumut Angkatan 59-60 Belum Kompeten I Bobby Nasution Sampaikan ke DPP PDI-P Dukung Prabowo-Gibran I Ini Dia Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 I Musnahkan Barang Bukti Narkoba Skala Besar, Polda Sumut Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa I 2 Pria di Sergai Curi Kabel Lampu Tol Seharga Rp84 Juta Ditangkap

Negara Asia Ini Salip Jepang Calon Ekonomi Terbesar 3 Bumi

PORTALSWARA.COM — India, negara Asia ini salip Jepang, diramalkan bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia pada 2030, setelah Amerika Serikat (AS) dan China.

S&P Global dan Morgan Stanley, proyeksikan hal tersebut mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), yang akan mencapai rata-rata 6,3% hingga 2030. Adapun Morgan Stanley memperkirakan PDB India kemungkinan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 2031.

Dengan demikian, India akan melampaui negara-negara dengan ekonomi terbesar lainnya, seperti Jepang, Jerman dan Inggris.

“India memiliki kondisi untuk ledakan ekonomi yang didorong oleh offshoring, investasi di bidang manufaktur, transisi energi, dan infrastruktur digital negara yang maju,” tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Ridham Desai dan Girish Acchipalia, Kamis (1/12/2022).

“Penggerak ini akan menjadikan ekonomi dan pasar saham [India] terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini.”

India membukukan pertumbuhan PDB secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 6,3% pada kuartal III-2022, sedikit lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 6,2%. Sebelumnya, India mencatat pertumbuhan sebesar 13,5% yoy pada kuartal II-2022, didukung oleh permintaan domestik yang kuat di sektor jasa negara tersebut.

Adapun, proyeksi S&P bergantung pada kelanjutan liberalisasi perdagangan dan keuangan India, reformasi pasar tenaga kerja, serta investasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia India.

“Ini adalah harapan yang masuk akal dari India, yang memiliki banyak untuk ‘mengejar’ dalam hal pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita,” tutur Dhiraj Nim, ekonom Australia and New Zealand Banking Group Research kepada CNBC.

Baca Juga :  Target Penyaluran KUR Bank Sumut Tahun Ini Capai Rp1,5 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *