Penyebab Awal Tragedi Halloween Itaewon ‘Pria Bertelinga Kelinci’

 

PORTALSWARA.COM, Jakarta – Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab terjadinya tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan 154 orang. Ada sekitar 475 polisi yang turun tangan menyelidiki penyebab kejadian.

Polisi saat ini sedang memeriksa CCTV dari kamera di belakang Hotel Hamilton. Mereka sedang menginvestigasi area gang tempat insiden terjadi.

Polisi berupaya mempercepat mengungkap penyebab insiden tersebut. Di bawah kebijakan Peninjauan Berdasarkan Bukti Digital, rekaman bisa langsung dijadikan bukti alih-alih ditinjau terlebih dahulu.

Polisi juga berjanji akan dengan hati-hati mendengarkan kesaksian para pengunjung, mencari tahu penyebab insiden. Hal ini dilakukan setelah muncul dugaan adanya orang yang sejak awal sengaja melakukan dorong-dorongan.

Melansir Chosun, Kamis (3/11/2022), dalam serangkaian unggahan di Instagram, YouTuber Seon Yeo Jung bicara soal malam kejadian. Ia mengaku mendengar banyak orang berteriak untuk saling dorong.

“Di belakangku, orang-orang berteriak. ‘Dorong! Kita lebih kuat! Kita bisa menang!’ Setelahnya dorong-dorongan terjadi. Beberapa dari kami mencoba mengikuti arah keramaian, tapi tidak ada gunanya. Aku ikut didorong ke sana-kemari,” ungkap Seon Yeo Jung.

“Tiba-tiba kekacauan terjadi dan semua orang mulai ikut saling dorong dengan agresif. Tidak perlu waktu lama sebelum aku merasakan kekuatan dari dorongan tersebut. Pandangan mataku mulai kabur. Temanku yang ada di sana, lebih kuat dariku. Jadi mereka membantuku. Kalau tidak aku pasti jatuh,” lanjutnya.

Sejumlah saksi mata juga mengklaim melihat sekelompok pria, sekitar 5 sampai 6 orang yang termasuk orang asing, menghasut orang-orang untuk saling dorong. Banyak saksi mata yang meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki seseorang yang mengenakan bando telinga kelinci.

“Seorang pria yang pakai bando telinga kelinci menyuruh kami untuk terus mendorong,” ujar salah satu saksi mata.

Baca Juga :  72 Negara Ini Bebaskan Visa untuk Turis Indonesia

“Aku melihatnya menyeringai dalam keadaan mabuk, kemudian mulai mendorong dengan kuat sebelum meninggalkan lokasi,” tambah saksi mata lain.

Jika memang sosok tersebut terbukti sebagai penyebab awal tragedi Halloween Itaewon, ia bisa dituntut atas pasal kejahatan hingga pembunuhan. Hal itu disampaikan Um Gun Woong sebagai seorang profesor yang mengajar Administrasi Polisi & Kebakaran di salah satu universitas di Korea Selatan.

“Kalau seseorang mendorong orang lain dengan niat untuk menyakiti, ia bisa dituntut dengan beberapa pasal. Penyerangan, pembunuhan, hingga pembunuhan tidak disengaja bisa didakwakan,” tegas Profesor Um.

Setidaknya sebanyak 154 orang menjadi korban tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober 2022. Terjadi saling dorong antara pengunjung di salah satu gang di Itaewon yang menyebabkan banyak orang sesak napas hingga henti jantung. (psc/sugi)