PORTALSWARA.COM, Jakarta — Beragam isu yang berkembang turut mewarnai kasus tewas satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Santer kabar paham apokaliptik di kasus 4 mayat Kalideres tersebut.
Terkait itu, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendi, mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan soal dugaan paham tertentu yang dianut oleh keluarga itu.
“Secara resmi belum bisa menyimpulkan,” kata Avrilendi saat dihubungi Senin (14/11/2022).
Menurut Avril, saat ini proses penyelidikan masih berjalan. Puslabfor Polri juga sedang memeriksa sampel organ dari keempat mayat itu untuk memastikan penyebab kematian mereka.
“Kita tunggu hasil Puslabfor Polri kemarin kita sudah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk penyebab kematian,” tuturnya.
Melansir CNN Indonesia, Selasa (15/11/2022), dugaan keempat mayat itu menganut paham tertentu ini dikemukakan kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala.
Adrianus menduga keluarga itu menganut paham apokaliptik. Paham ini, kata dia, pernah menyebabkan kematian massal di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.
“Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut,” ucap dia.
Adrianus turut menduga keempat jasad itu memilih jalan yang tergolong ekstrem untuk kemudian mengakhiri hidup mereka.
“Mungkin ini konsepsi ‘silih’ yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari,” kata Adrianus.