PORTALSWARA.COM — Terpanggilnya Prof Ridha Dharmajaya maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota Medan 2024, salah satunya demi berupaya menyelamatkan gen Z dari penyalahgunaan gadget.
Hal itu terungkap saat calon Walikota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya yang berpasangan dengan Abdul Rani SH, menghadiri Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di di salah satu mesjid di kawasan Menteng, baru-baru ini.
Dalam acara maulid yang mengambil tema “Penyelamatan Generasi Muda dari Penyalahgunaan Gadget” tersebut, Prof Ridha memaparkan betapa bahayanya dampak dari penggunaan gadget.
Prof Ridha mengatakan, penggunaan gadget bukan cuma 15 menit atau 30 menit sehari. Melainkan sampai 4 jam, 8 jam bahkan 12 jam sehari. Dan itu dilakukan setiap hari, berbulan bahkan bertahun, sehingga terjadi gangguan struktur tulang leher.
“Dan ini berakibat pada tegang di leher, berat di pundak dan kepala pusing,” jelas Prof Ridha.
Diungkapkannya, sebagai Dokter Bedah Syarat dirinya pada akhir 2022 menemukan gejala syaraf kejepit leher tidak pada usia 50 tahunan. Tetapi ditemukan pada anak-anak SMP dan SMA bahkan SD.
Menurut Prof Ridha, gejalanya itu tegang di leher, berat di pundak, kepala pusing, gampang capek dan kalau bangun tidur itu tetap tidak bisa segar.
“Kalau itu dirasakan di usia 50 tahun ke atas, nggak masalah. Hanya perlu diwaspadai. Tidak sesuatu yang berbahaya,” kata Prof Ridha.
Tetapi, ujar Prof Ridha, jika SMA 17 tahun lehernya berumur 50 tahun, maka mengalami penuaan lebih dari 30 tahun.
“Dan itu masalah. Terjadi karena penggunaan gadget yang salah,” urainya.
Prof Ridha pun mengasumsikan berat otak 2℅ dari berat tubuh. Jika berat tubuh 75 Kg maka berat otak 1,5 Kg. Dan berat otak itu bervariasi masing-masing manusia tergantung dari berat tubuhnya. Tetapi, bukan berarti berat otak yang lebih jadi lebih pintar.
Kemudian, lanjut Prof Ridha, asumsi 1,5 Kg otak ditambah otot-otot wajah, tulang wajah, tulang-tulang tengkorak, rahang, gigi dan mulut, maka total menjadi 5 Kg.
“Begitu kita melihat gadget kita terjadi tekukan leher. Pada saat tekukan 30 derajat, beban leher berubah dari 5 Kg menjadi 17 Kg. Jika sampai 60 derajat, maka beban leher 27 Kg,” paparnya. (psc)
