PORTALSWARA.COM, Medan – Sejumlah bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan diperkenalkan Walikota Medan Bobby Nasution kepada para peserta pertemuan ke 5 Indonesia-Malaysia -Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Green Cities Mayor Council (GCMC), Senin (31/10/2022).
Sejumlah bangunan bersejarah yang diperkenalkan di antaranya, Masjid Raya Al Mashun, Tjong A Fie Mansion dan Kantor Pos Medan.
Masjid Raya Al Mashun menjadi bangunan pertama yang dikunjungi Bobby dan rombongan peserta.
Dalam kegiatan bertajuk City Tour ini, Bobby didampingi Wakil Walikota Medan H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan dan pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan. Mereka disambut Pengurus Masjid Raya Al-Mashun Medan Muhammad Hamdan.
Hamdan menjelaskan berbagai hal terkait masjid di Jalan Sisingamangaraja Medan ini.
Menurutnya, bangunan yang merupakan peninggalan kejayaan Kesultanan Deli hingga kini masih digunakan sebagai tempat ibadah. Masjid Raya Al Mashun dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Masjid ini juga dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam.
Bangunan ini juga memiliki bentuk yang sangat unik. Dimana bangunan Masjid menggunakan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol. Selain itu, masjid ini juga berbentuk segi delapan serta memiliki sayap pada sisi Selatan, Timur, Utara dan Barat. Gaya arsitektur Moor terdapat pada masjid ini, yaitu terlihat pada kubah masjid yang berbentuk pipih dan hiasan bulan sabit di bagian puncaknya. Ruangan di bangunan masjidnya terbagi tiga yaitu menjadi ruang utama, tempat wudhu, gerbang masuk dan menara. Ruang utama, berfungsi untuk tempat sholat, yang berbentuk segi delapan tidak sama sisi.
“Selanjutnya, Masjid Raya Al Mashun ini dapat menampung lebih kurang 2.000 orang,” jelasnya.
Setelah Masjid Raya Al Mashun, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan City Tour nya menuju ke Tjong A Fie Mansion, untuk melihat keindahan salah satu bangunan heritage milik pengusaha dari Hakka, Tiongkok.
Kehadiran para rombongan disambut hangat keturunan Tjong A Fie. Para peserta tampak takjub melihat bangunan dua lantai yang dibangun pada tahun 1860-1921. Para peserta yang berjumlah 32 orang ini menyusuri setiap ruangan Tjong A Fie Mansion, sembari mendengarkan sejarah dari kehidupan Tjong A Fie beserta keluarga di masa lampau dan kontribusinya dalam membangun Kota Medan.
Setelah dari Tjong A Fie Mansion, Bobby dan rombongan peserta terdiri dari perwakilan Penang Malaysia, Ipoh Malaysia, Kuala Kangsar, Hatyai (Thailand), Yala (Thailand), Songkhla (Thailand), Pekanbaru, Padang, IDB, GIS Indonesia, CIMT dan IGES ini, menuju ke gedung Kantor Pos Medan yang baru saja diresmikan menjadi Pos Bloc, merupakan ruang bagi para pelaku kreatif dan UMKM.
Bobby beserta peserta lainnya mendengarkan penjelasan dari petugas kantor Pos mengenai sejarah Kantor Pos dan bangunannya yang sudah dibuka sejak tahun 1911 tersebut. Bobby dan rombongan juga menyempatkan diri untuk menikmati kuliner dari para pelaku UMKM yang ada di Pos Bloc.
Wakil Walikota Hatyai Thailand, Mr Witchai Kanchanasuwon, yang mewakili seluruh peserta mengungkapkan rasa senang dapat datang ke Kota Medan. Sebab Medan merupakan kota yang sangat baik dan di dukung dengan kebersihannya. Dikatakanya lagi, setiap negara dan kota harus bersama-sama saling membantu untuk mengatasi persoalan yang ada. Termasuk masalah kebersihan.
Dia dan seluruh peserta lainya juga merasa kagum dengan ketiga bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan. Untuk itu masyarakat Medan harus bersyukur karena memiliki kota yang indah dan bagus.
“Semua yang ada di Kota Medan sangat penting dan harus dijaga, kita harus bergerak menjadikan kota Medan lebih baik. untuk itu kita harus belajar karena itu sangat penting dan itu merupakan yang serius,” kata Witchai. (psc/sugi)