PORTALSWARA.COM, Jakarta – Pada kuartal III -2022 ekonomi Indonesia berhasil melesat. Tetapi angka pengangguran bertambah saat ekonomi RI melesat. Pada saat yang sama ikut melonjak.
Ekonomi Indonesia berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (7/11/2022), pada Juli – September berhasil tumbuh 5,72% atau tertinggi selama lima kuartal terakhir.
Di tengah perekonomian dunia yang semakin meredup, akibat beberapa negara yang jatuh ke jurang resesi lebih dulu, capaian tersebut terbikang impresif.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, mesin pendorong ekonomi nasional salah satunya adalah efek global, berupa tingginya harga komoditas internasional yang merupakan ekspor andalan Indonesia. Yakni batubara, minyak kelapa sawit, besi dan baja.
Dari dalam negeri, ekonomi juga didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga seiring dengan membaiknya mobilitas setelah pandemi covid-19.
“Secara domestik, mobilitas masyarakat yang semakin pulih dan bauran kebijakan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat mendorong penguatan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, angka pengangguran Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada periode Agustus 2022, naik dari sebelumnya 8,40 juta orang pada Februari 2022.
Penduduk usia kerja berjumlah 209,4 juta orang, naik 2,71 juta orang. Dari jumlah tersebut, yang terserap menjadi angkatan kerja adalah 143,72 juta orang atau naik 3,57 juta orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 65,70 juta orang atau turun 0,86 juta orang.
“Tambahan angkatan kerja tak semua terserap di semua tenaga kerja dan sebagian menjadi pengangguran,” terang Margo.
Di sisi lain, melansir CNBC Indonesia, Selasa (8/11/2022), ekonomi yang tumbuh juga cepat pada industri padat modal. “Ekonomi yang tumbuh di industri pada sektor padat modal, yang tidak banyak menyerap tenaga kerja dan pada sektor industri orientasi ekspor,” pungkasnya. (psc/bs)