PORTALSWARA.COM — Tahun ini Indonesia banjir beras impor dari negara-negara ASEAN. Penugasan impor tahun ini saja mencapai 3,5 juta ton, yang ditetapkan awal tahun 2 juta ton dan akhir tahun 1,5 juta ton.
Impor beras yang dilakukan pemerintah dilakukan untuk mengantisipasi El Nino. Karena sejumlah wilayah produsen beras terbesar di Indonesia telah mengalami penurunan produksi akibat kekeringan.
Penyebab banjir impor beras dan alasan Indonesia impor beras tahun ini juga pernah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menjelaskan, impor beras tersebut dilakukan karena kemungkinan akan menghadapi el nino atau kekeringan panjang. Jadi, pasokan tersebut untuk mengantisipasi kekosongan saat musim kekeringan tersebut.
“Itu untuk cadangan Bulog, karena kemungkinan akan ada yang namanya El Nino, kering panjang, sehingga Bulog dan Badan Pangan mempersiapkan diri untuk memperkuat cadangan berasnya,” kata Jokowi, dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (06/04/2023).
Namun, saat ini belum semuanya importasi beras itu terealisasikan atau masuk ke Indonesia. Untuk yang 2 juta ton, informasi terakhir baru masuk lebih dari 1,7 juta ton beras. Sementara sisanya ditargetkan selesai pada November ini.
Kemudian penugasan impor 1,5 juta ton belum ada yang terealisasikan. Perum Bulog diketahui telah meneken kontrak sebanyak 700 ribu ton dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar.
Pada awal penugasan impor, Perum Bulog sebagai BUMN yang mendapatkan penugasan meneken kontrak dengan sejumlah negara, di antaranya Thailand dan Vietnam.