PORTALSWARA.COM, Jakarta – Bicara soal calon presiden yang baik di Indonesia, menurut Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana, harus memenuhi lima syarat. Dan menurutnya calon presiden Anies Baswedan masih belum memenuhi salah satu syarat.
Kemudian, kata Tjipta, syarat pertama yang harus dimiliki calon presiden yakni popularitas. Bahkan dia tegaskan, aspek paling penting untuk menjadi presiden di Indonesia adalah popularitas.
“Yang pertama calon cukup populer, cukup dikenal, kalau nggak dikenal ‘maaf ini siapa ya, ini tokoh dari mana? Nggak pernah dengar saya’, cukup populer, very important. Jadi pertama harus populer, cukup famous namanya di kalangan bangsa,” kata Tjipta dalam diskusi via zoom, Kamis (3/11/2022).
Tjipta mengungkap syarat kedua yakni memiliki partai, yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Dia menyebut Anies Baswedan sebagai salah satu capres yang diusung NasDem belum memenuhi syarat ini.
“Kedua umumnya harus punya partai ya, kalau nggak punya partai jangan bermimpi lah, apalagi kita ada Presidential Threshold atau PT 20,2% kalau nggak salah. Ini sampai sekarang Anies Baswedan calon presiden, calon presiden bohong-bohongan, dia partainya belum ada dia, partainya NasDem, NasDem nggak sampai 10%, tidak memenuhi syarat. Dia mesti koalisi minimal 3 partai, santer-santer sejak awal koalisi dengan AHY demokrat, terus PKS, ini yang PKS,” ucapnya.
Tjipta mengatakan syarat ketiga yakni calon presiden harus pintar dan berkarakter. Selain itu, yang tak kalah penting, kata dia, calon presiden harus memiliki modal untuk menghadapi Pemilu.
“Kemudian doku, bahasa Betawinya doku, terutama di Indonesia, anda nggak punya duit tidur lah, jangan mimpi jadi presiden di Indonesia, di luar negeri juga gitu, very expensive, mahal sekali, mahal sekali. Waktu anda calon presiden harus keliling dari Aceh sampai ke Merauke keliling-keliling, jual kecap ya keliling, memang nggak pake duit? Naik pesawat kan. Untuk jadi presiden di sini saya kira Rp10 T harus disiapkan,” ujarnya.
Selain itu, dilansir dari kompas.com, Jumat (4/11/2022), Tjipta juga menyebut keterampilan dalam berkomunikasi politik juga penting. Menurutnya, komunikasi politik harus dimiliki oleh calon presiden di Indonesia.
“You must have a brilliance political communication skill, Anda setiap capres harus memiliki kemampuan ‘kompol’ atau ‘komunikasi politik’. Kompol ini amat sangat penting, kalau mau jadi presiden kan mesti kampanye kan, kampanye keliling-keliling, kampanye menggunakan kompol, komunikasi politik,” tuturnya. (psc/bs)