PORTALSWARA.COM — Izin impor 500 ribu ton beras sudah dikeluarkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Lampu hijau Mendag untuk Bulog. Impor tersebut untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP), yang sudah sangat menipis jelang akhir 2022.
Menurut Zulkifli, pelaksanaan impor bisa dilakukan kapan saja setelah izin impor dikeluarkan. Ia mengatakan secara prinsip tak setuju dengan impor beras, tapi sudah hasil rapat kabinet. Hal ini karena Perum Bulog sudah berupaya menyerap beras petani dengan harga fleksibel, tetapi tak bisa memenuhi stok beras untuk CBP yang angka idealnya 1,2 juta ton.
“Saya untuk kepentingan nasional harus mengalahkan ego karena ini kepentingan lebih besar dan beras kita nggak boleh main-main. Oleh karena itu kita sudah memberikan izin kepada Bulog untuk membeli dan memperkuat cadangan sebanyak 500.000 ton lebih tahu luar negeri,” kata Zulkifli, Selasa (6/12/2022).
Perum Bulog terancam hanya memiliki stok akhir sekitar 200 ribu ton beras di akhir tahun 2022. Per 22 November 2022, stok beras yang ada di Bulog tercatat sebanyak 594.856 ton.
Melansir CNBC Indonesia, Selasa (6/12/2022), angka tersebut mencakup 168.283 ton (28,29%) beras komersial dan 426.573 (71.71%) stok cadangan beras pemerintah (CBP). Stok beras ini memang tak seberapa dibandingkan stok beras di pedagang maupun rumah tangga di Indonesia. (psc)
