Breaking News
6 Peserta UKW PWI Sumut Angkatan 59-60 Belum Kompeten I Bobby Nasution Sampaikan ke DPP PDI-P Dukung Prabowo-Gibran I Ini Dia Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 I Musnahkan Barang Bukti Narkoba Skala Besar, Polda Sumut Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa I 2 Pria di Sergai Curi Kabel Lampu Tol Seharga Rp84 Juta Ditangkap

Pesepakbola Muntahkan Lagi Air yang Diminum, Kenapa Ya?

PORTALSWARA.COM — Beberapa hal menarik terjadi dalam pertandingan Piala Dunia 2022. Di antaranya kebiasaan pesepakbola muntahkan lagi air yang dia minum.

Sejak Minggu (20/11/2022), Piala Dunia 2022 di Qatar hingga kini telah memasuki hari keenam. Turnamen Piala Dunia FIFA kedua di Asia tersebut diwarnai hasil-hasil mengejutkan dan aksi gemilang.

Hal menarik selain hasil pertandingan, yang kerap terlihat pada laga-laga Piala Dunia 2022, adalah kebiasaan pemain memuntahkan lagi air minumnya.

Pemain yang kedapatan memuntahkan lagi air minumnya adalah gelandang timnas Portugal, Bruno Fernandes, dalam laga melawan Ghana, Kamis (24/11/2022).

Aksi Bruno Fernandes tersebut bukannya tanpa tujuan. Ada studi khusus yang menjelaskan mengapa para pesepak bola sering memuntahkan lagi air yang dia minum.

Menjaga Kinerja Atletik Tubuh
Melansir KOMPAS.com, Sabtu (26/11/2022), pesepakbola atau atlet cabang olahraga lain yang minum air lalu memuntahkannya kembali bukanlah pemandangan baru.

Dilansir National Geographic Indonesia dari The New York Times, aksi menenggak air minum, berkumur, lalu memuntahkannya lagi saat berolahraga dinamakan pembilasan karbohidrat atau carb rinsing.

Secara sederhana, carb rinsing dilakukan para atlet untuk merangsang otak mereka agar bereaksi atas apa yang dikira adalah karbohidrat.

Menurut ilmuwan, para pemain berkumur larutan karbohidrat di dalam mulut selama 5 hingga 10 detik agar tubuh merasakan energi tambahan.

Meski tidak ada bukti pasti, cara tersebut diyakini dapat meningkatkan kewaspadaan selama pertandingan.

Baca Juga :  Satrio Dewandono Cium Bibir Salshadilla Juwita saat Sungkeman, Bukan Anak Kandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *